Static & Dynamic Routing Static Cisco

Static Routing
Apa itu Routing Static ?

Routing artinya yaitu menghubungkan, jadi disini adalah untuk menghubungkan jaringan (network) yang berbeda segmen/network, supaya jaringan tersebut dapat saling terhubung.

Static artinya dilakukan secara manual, jadi dapat disimpulkan bahwa Routing Static adalah metode routing yang berfungsi untuk menghubungkan jaringan yang berbeda segmen/network secara manual.

Keuntungan Menggunakan Routing Static:
  1. Meringankan kinerja processor router
  2. Tidak ada bandwidth yang diguanakn untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat pengiriman paket
  3. Routing statis lebih aman dibandingkan routing dinamis
  4. Routing Statis kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan membajak traffik
Kerugian Menggunakan Routing Static:
  1. Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router yang digunakan
  2. Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil
  3. Admisnistrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis, terlebih jika banyak router yang harus dikonfigurasi secara manual
  4. Rentan terhadap kesalahan saat entri data routing statis yang dilakukan secara manual.

Cara  Konfigurasi:

Buat skema jaringan seperti gambar diatas.
Keterangan :
  • Untuk menghubungkan dari Router ke Router menggunakan ethernet Serial dan menggunakan kabel Serial DCE.
  • Dari Router ke Switch menggunakan kabel Straight.
  • Dari Switch ke PC menggunakan kabel Straight
Untuk pengalamatan Ip Address berikut adalah tabel keterangannya :

sekarang akan langsung ke konfigurasi.
Klik pada Router0, klik pada CLI, lalu konfigurasi seperti berikut ini :
Continue with configuration dialog? [yes/no]: no
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface se0/0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config-if)#interface fa0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Selanjutnya konfigurasi pada Router1, klik pada Router1 dan pilih CLI, berikut konfigurasinya :

Continue with configuration dialog? [yes/no]: no
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface se0/0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fa0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit


Sekarang tinggal konfigurasi Routing Static.
Klik Pada Router0, pilih CLI, berikut konfigurasinya :
Router(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.1.2


Keterangan:
  • Warna biru : Perintah untuk Routing Static.
  • Warna merah : IP Network yang ada pada Router1.
  • Warna hijau : Netmask IP Network yang bersangkutan.
  • Warna pink : IP Address dari Router1 untuk jalur dari Router0 ke Router1 
Selanjutnya di Router1.
Klik Pada Router1, pilih CLI, berikut konfigurasinya :
Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.1.1

Keterangan:
  • Warna biru : Perintah untuk Routing Static.
  • Warna merah : IP Network yang ada pada Router1.
  • Warna hijau : Netmask IP Network yang bersangkutan.
  • Warna pink : IP Address dari Router1 untuk jalur dari Router0 ke Router1
    Kemudian konfigurasi pada setiap PC dengan ip address seperti pada tabel diatas tadi. Caranya klik pada PC, pilih Desktop, pilih IP Configuration.

    PC0 :
    Ip Address = 192.168.2.2
    Netmask = 255.255.255.0
    Gateway = 192.168.2.1

    PC1 :
    Ip Address = 192.168.2.3
    Netmask = 255.255.255.0
    Gateway = 192.168.2.1

    PC2 :
    Ip Address = 192.168.3.2
    Netmask = 255.255.255.0
    Gateway = 192.168.3.1

    PC3 :
    Ip Address = 192.168.3.3
    Netmask = 255.255.255.0
    Gateway = 192.168.3.1

    Lakukan pengecekan dari setiap PC ke PC lainnya dengan perintah PING.
    Caranya masuk ke PC, klik Command Prompt.

    Contoh : Ping dari PC0 ke PC 3 (192.168.3.3)

    Selesai.

    Dynamic Routing
    Apa itu Routing Dynamic EIGRP?

    Routing Dynamic adalah metode routing yang dilakukan secara otomatis. EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah jenis routing dynamic dengan cara kerjanya yaitu menggunakan nomor AS (Autonomous System) yang sama, supaya routing dapat berjalan.

    Keuntungan Menggunakan Dynamic Static:

    1. Cocok untuk area besar/luas
    2.  Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya
    3. Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router dikonfigurasi, hanya router yang berkaitan saja
    4. Router secara otomatis berbagi informasi
    5. Routing table dibuat secara dinamik
    6. Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada
    7. Administrator tidak ikut campur tangan
    Kerugian Menggunakan Dynamic Static:
    1.   Beban kerja router menjadi lebih berat karena selalu memperbarui IP Table pada setiap waktu tertentu
    2. Kecepatan pengenalan dan kelengkapan IP Table terbilang lama karena router membroadcast ke semua router lainnya sampai ada yang cocok sehingga setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat IP yang ada.

    Cara konfigurasi:
    Pertama buat dulu topologi seperti pada contoh gambar dibawah ini.

    Dibawah ini adalah gambar tabel ketentuannya.

    Jika sudah membuat topologinya, sekarang sobat isi ip address pada PC0 dan PC1 sesuai dengan ketentuan pada gambar tabel diatas. Caranya klik pada PC, lalu pilih [Desktop], kemudian klik pada [IP Configuration].




    Selanjutnya konfigurasi ip address pada semua router. Pertama sobat konfigurasi pada router R-1 dulu. Klik pada R-1, lalu pilih [CLI]. Kemudian lakukan seperti perintah berikut :
    R-1(config)#int fa0/0
    R-1(config-if)#ip address 172.16.16.1 255.255.255.0
    R-1(config-if)#no shutdown
    R-1(config-if)#exit

    R-1(config)#int fa1/0
    R-1(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
    R-1(config-if)#no shutdown
    R-1(config-if)#exit

    Selanjutnya pada router R-2, berikut perintahnya :
    R-2(config)#int fa0/0
    R-2(config-if)#ip address 172.16.16.2 255.255.255.0
    R-2(config-if)#no shutdown
    R-2(config-if)#exit

    R-2(config)#int fa1/0
    R-2(config-if)#ip address 172.17.17.1 255.255.255.0
    R-2(config-if)#no shutdown
    R-2(config-if)#exit

    Berikutnya pada router R-3, berikut perintahnya :
    R-3(config)#int fa0/0
    R-3(config-if)#ip address 172.17.17.2 255.255.255.0
    R-3(config-if)#no shutdown
    R-3(config-if)#exit

    R-3(config)#int fa1/0
    R-3(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
    R-3(config-if)#no shutdown
    R-3(config-if)#exit

    Nah, sekarang semua sudah terkoneksi, tetapi untuk bisa terhubung dari LAN1 ke LAN2 sobat harus mengkonfigurasi Routing Dynamic EIGRP dulu. Oke langsung saja berikut adalah konfigurasi Routing Dynamic EIGRP.

    Perlu diingat!! disini kita akan menggunakan nomor AS yaitu 100.

    Pertama, sobat akan mengkonfigurasinya pada R-1 dulu. Klik pada R-1, pilih [CLI] kemudian lakukan perintah seperti berikut :
    R-1(config)#router eigrp 100
    R-1(config-router)#network 172.16.16.0 0.0.0.255
    R-1(config-router)#network 192.168.1.0 0.0.0.255
    R-1(config-router)#no auto-summary
    R-1(config-router)#exit

    Selanjutnya pada router R-2, berikut perintahnya :
    R-2(config)#router eigrp 100
    R-2(config-router)#network 172.16.16.0 0.0.0.255
    R-2(config-router)#network 172.17.17.0 0.0.0.255
    R-2(config-router)#no auto-summary
    R-2(config-router)#exit

    Kemudian pada router R-3, berikut perintahnya :
    R-3(config)#router eigrp 100
    R-3(config-router)#network 172.17.17.0 0.0.0.255
    R-3(config-router)#network 192.168.2.0 0.0.0.255
    R-3(config-router)#no auto-summary
    R-3(config-router)#exit

    Konfigurasi Routing Dynamic EIGRP dengan nomor AS 100 sudah selesai. Harusnya sekarang sobat sudah bisa melakukan ping dari LAN1 ke LAN2 atau sebaliknya.

    Sobat bisa melihat tabel routing di semua router dengan perintah seperti berikut :
    R-1#show ip route 

    Maka akan tampil tabel routing pada router R-1 seperti gambar dibawah ini.

    Terakhir silahkan cek dengan melakukan ping dari PC0 ke PC1 atau sebaliknya, dan pastikan sukses.

    Jika sukses akan tampil seperti gambar dibawah ini.Terakhir silahkan cek dengan melakukan ping dari PC0 ke PC1 atau sebaliknya, dan pastikan sukses.

    Selesai.

    Komentar

    Postingan populer dari blog ini

    Materi 8

    Administrasi Sistem Jaringan : Konfigurasi DNS Pada Linux

    TLJ (Simplex, Half Duplex, Full Duplex)